Sufistic Methods, (Gelar Taufiq Kusumawardhana,2014)








Sufistic Methods


      Semakin jauh kau pergi keluar, kau hanya akan tiba di dalam. Dan didalam, janganlah kau mengira engkau telah sampai pada ujung pengembaraan. Karena meskipun silau - sengatan matahari yang menyehatkan itu memang berada diluar kulit tubuhmu sendiri. 

          Filsafat (Imajinasi) dan Tasawuf (Kebatinan) ibarat dua sisi dari satu keping mata uang yang sama, suatu jalan metodik yang menarik untuk dijajal, namun demikian tak akan pernah bisa menghantarkan kita pada kesempurnaan tujuan jika kita hanya memutuskan untuk terperangkap dan menetap dalam salah satu sisi wajah saja (bahkan dalam kedua sisi wajahnya sekalipun).

         Mata uang itu memang diperuntukkan sebagai alat tukar dan pembayaran. Ya benar, Jalan itu masih panjang dan pengembaraan itu hanya akan berakhir pada waktunya saja. Dalam suatu kegelisahan akut saya sempat membaca serpihan tulisan tasawuf dari sumber sekunder, kabarnya diceritakan oleh Imam Al - Gazhali mengenai sosok Abu bayazid Al - Busthami berkata kepadanya bahwa sudah 30 tahun dia tidak pernah merasakan kenikmtan beribadah sebagaimana mestinya yang harus dikatakan. 

          Al - Busthami berkata, meskipun kau beribadah 300 tahun kau tidak akan pernah merasakan kenikmatan itu. Pasalnya, ada egoisme yang merintangi hubungan antara dirinya dan Tuhan. menyadari hal itu kawan Al - Busthami meminta obatnya, sementara Al - Busthami berkata meskioun ada obatnya kau tidak akan pernah sanggup melakukannya. Karena kawannya bersikeras maka Al - Busthami berujar (satu dari beberapa versi) : " cukurlah janggutmu, tanggalkan pakaianmu (kecuali cawatmu), pergilah ke pasar dan berikanlah uangmu pada siapa saja yang menamparmu. Dan kemudian temuilah juga kawan - kawan qadhimu (Hakim) atau fuqahamu (Ahli Hukum) dalam keadaan seperti itu." Kemudian kawan Al - Busthami yang barang kali memiliki kedudukan mulia itu pada akhirnya memang enggan untuk melakukannya.

          Kemudian, hasil pembaca yang serampangan atas pasal itu kemudian menjadi inspirasi yang digunakan pada Kegiatan Performance Art - Pasar seni ITB (9 desember 2014) 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sedikit Mengenal Koloni Hitam dan Sekelumit Personilnya (5)