Dekontruksi BINAL, 2017 Galeri Seni Popo Iskandar
DEKONTRUKSI BINAL :
Adalah dekontruksi (yang) bersifat
binal, atas dasar keliaran berpikir dan jalangnya
hasrat persona yang bersemayam di pikiran manusia sebagai dasar dari layer jiwa. Mencoba
merekonstruksi hal dengan cara menguraikan menjadi
manifestasi lain berdasarkan persepsi hasrat, secara singkat metode
dekonstruksi berawal dari teoriny J.L. Austin “Speech Act Theory”yang pointnya : antara konstantif
(fakta/sebagaimana adanya/deskriptif) dan
performatif (tidak hanya menggambarkan fakta, tetapi juga mengubahnya). Melakukan
proses dekonstruksi adalah sebagai berikut : Menentukan pusat teks dan konsep – konsep
yang undecidable mengungkapkan ideologi teks (biasanya
dalam bentuk logika baru) membalikkan hierarchie matafisik dan menetralisirnya disseminasi (penyebaran
makna).
Dekonstruksi, sebuah metode yang dimaknai sebagai sebuah
tindakan dari
subjek yang membongkar suatu objek yang tersusun dari berbagai unsur.
“Pengandaian” (Sebagai salah satu wujud tafsir) adanya sesuatu di antara kedua
kategori oposisional (in betweness) sehingga memunculkan pengelakan dan
undecidebility ‘ketidakdapatdittentukanya’ realitas yakni sesuatu yang tidak cocok tehadap
kedua polaritas dari sebuah dikotomi. Dekontruksi
dan postmodern mungkin berasal dari janin yang sama
hibriditas biner yang kemudian melahirkan kemungkinan – kemungkinan baru.
Dekontruksi dan Terminologi postmodern muncul intim pada abad ke – 20, intimitas ini
mencitrakan postmodernism bukan menjadi paham tunggal atau sebuah teori, namun
justru memayungi berbagai teori – teori yang bertebaran. Mereka
menjadi beririsan, kloning, bersetubuh, saling memusnahkan bahkan kawin dan
beranak (semuanya menjadi lebur ‘Fusion’ ) menamakan dirinya
“kematian Modernitas”. Mari rayakan dan endus hasrat ini bersama kami.
(Hegar”Heg-Art”Krisna
Cambara, 2017 GSPI)
(Dok. Syaki, 2017)
(Dok. Syaki, 2017)
(Dok. Syaki, 2017)
(Dok. Syaki, 2017)
(Dok. Syaki, 2017)
Komentar
Posting Komentar